Sara Weaver dan suaminya sadar bahwa pembelian rumah mereka di Pennsylavnia membutuhkan perhatian ekstra, sebab rumah yang mereka beli cukup tua. Pasangan ini membeli rumah pertanian yang dibangun pada 1872 di Skippack, sekitar 30 mil barat lau Philadelphia.
Sara mengungkapkan bahwa sang penjual pernah menyebutkan ada lebah di dinding rumah. Tetapi karena pasangan itu membeli rumah saat musim dingin, pasangan ini merasa lebah tersebut tidak menimbulkan banyak ancaman pada saat pembelian.
"Penjual mengungkapkan 'lebah di dinding hanya itu' dan dia pikir hanya satu. Kami tidak melihat banyak lebah," kata Sara, dikutip dari cnn world.
Saat membeli rumah tersebut, pasangan ini sudah merasa sangat senang lantaran menemukan tanah di distrik (sekolah) yang sudah sesuai dengan budgetnya.
"Saya tidak berpikir itu akan menjadi masalah besar. Bahkan tidak terlintas dalam pikiran saya, tetapi ketika musim semi tiba saat itulah kami mulai melihat mereka (lebah), " ujar Sara.
"Suami penjual rumah meninggal dan saya tidak yakin apa yang sebenarnya terjadi, tetapi dia tidak tinggal di sana. Kondisi rumah ini sangat mengerikan," tambahnya.
Sara mengaku bahwa kondisi rumahnya sangat kotor dan mulai memikirkan bagaimana cara membersihkannya. "Awalnya saya mengira membersihkan kotoran di jendela, tetapi itu mungkin madu karena ada bekas tetesan," ucap Sara.
Setelah mencari orang terbaik untuk menangani pekerjaan itu, pasangan itu menemukan Allan Lattanzi, seorang kontraktor umum dan pemelihara lebah profesional yang berpengalaman di daerah tersebut.
Lattanzi memperkirakan ada 450.000 lebah yang tinggal di dalam dinding rumah pertanian dan dia memindahkan tiga koloni lebah madu, rumah yang dibuat sendiri oleh lebah ke Peternakan Madu Yerkes.
Selama rentang waktu seminggu, Lattanzi memindahkan setiap ubin di bagian rumah yang ditempati lebah. Ia melangkah dengan hati-hati agar tidak membahayakan lebah dan menemukan ratu lebahnya.