Terungkap! Inilah Asal-usul Nenek Moyang Kucing Domestik

Sariagri - Sariagri - Kucing domestik merupakan binatang yang sangat menggemaskan dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan kehidupan manusia. Sebagai hewan kesayangan, kucing domestik memiliki daya tarik karena bentuk tubuh, warna mata, dan bulu yang beraneka ragam. Kucing yang memiliki nama latin felis silvestris lybica ini diketahui berasal dari periode Neolitik pada zaman Mesir kuno. Menurut seorang peneliti dari University of Rome, Claudio Ottoni, domestikasi kucing terjadi dalam dua jenis. Ottoni mengatakan kucing domestik memiliki nenek moyang yang berasal dari kucing liar Afrika Utara atau Asia Barat. Selain itu, para peneliti menemukan domestikasi kucing terjadi pada periode Neolitik hingga sampai Mesir kuno, dengan mempelajari DNA kucing purba dari seluruh dunia. Di seberang sana, peneliti dari French National Centre for Scientific Research, Jean Denis Vigne, mempelajari sisa-sisa kerangka kucing di China dan mendapati hubungannya dengan macan tutul di sana. Kendati demikian, para peneliti tidak menemukan kucing kampung yang berkerabat dengan kucing macan tutul. Persebaran Kucing KampungPenelitian Ottoni juga menjelaskan perihal persebaran kucing di seluruh dunia. Berdasar analisis data DNA purba yang diperolah dari sisa-sisa kucing di kota pelabuhan, para ilmuwan menyimpulkan bahwa kucing-kucing dibawa oleh kapal. Kucing digunakan untuk membantu melindungi penyimpanan makanan di kapal dengan membunuh hewan pengerat. Perjalanan itulah yang memungkinkan kucing menyebar ke seluruh dunia. Pola Bulu KucingDilansir dari Library of Congress, sejarah kucing kampung tidak dapat dipisahkan dari pola bulu kucing. Menganalisis pola bulu kucing merupakan cara terbaik dalam membedakan antara kucing kampung dan kucing ras.Ottoni mengungkapkan bahwa sampai abad pertengahan, gen pada mayoritas kucing kampung saat ini belum dapat ditemukan. Hal tersebut memperlambat proses domestikasi kucing.Warna dan pola bulu juga digunakan oleh para ilmuwan dalam mempelajari aspek lain dari kucing. Sebuah studi yang dilakukan oleh V.J Crossley menemukan bahwa penyakit kucing juga dipengaruhi oleh jenis, warna bulu, dan panjang rambut.Studi itu juga menyebutkan bahwa penyakit kucing tersebut lebih cenderung menyerang kucing non ras berbulu panjang. Sebaliknya, kucing ras berbulu panjang memiliki risiko rendah terserang penyakit tersebut. Perilaku dari Warna BuluPeneliti E.A Stelow melakukan studi menggunakan survei online, dan menemukan bahwa kucing berwarna gelap—hitam, abu-abu dan hitam putih—cenderung lebih agresif daripada kucing warna lain.Bahkan, dibanding kucing berwarna gelap dan tua, kucing dengan warna terang umumnya mendapatkan pemilik mereka lebih cepat karena perilakunya yang bersahabat. 
http://dlvr.it/SM84rY

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama