Sariagri - Seorang tenaga kesehatan (nakes) di Shanghai mengejar seekor anjing corgi peliharaan dan memukulinya hingga tewas dengan sekop karena pemiliknya terinfeksi COVID-19. Hal ini memicu kemarahan di antara penduduk setempat, yang semakin frustrasi dengan kondisi lockdown yang ketat dan menyebabkan kekurangan makanan dan kebutuhan dasar.
Dalam sebuah unggahan video, tampak nakes tersebut mengenakan setelan baju pelindung lengkap, mengejar anjing kecil itu di jalan di daerah perumahan di distrik Pudong kota. Corgi terlihat berusaha bersembunyi di balik mobil tetapi petugas kesehatan menerjang ke depan dan memukul anjing itu tiga kali dengan sekop besar. Hewan peliharaan itu kemudian terlihat tergeletak tak bergerak di jalan.
Unggahan foto menunjukkan corgi mengejar bus yang dikatakan membawa pemiliknya ke pusat isolasi untuk karantina setelah mereka dinyatakan positif COVID-19. Anjing itu kemudian dipukuli sampai mati oleh petugas kesehatan, dengan tubuhnya kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik.
Pemilik corgi telah melepaskan anjingnya ke jalan-jalan setelah ia tidak dapat menemukan siapa pun untuk merawat hewan peliharaannya selama dia dikarantina, menurut laporan Cina News Weekly.
"Kami berharap untuk membiarkannya keluar dan menjadi seperti anjing liar. Kami tidak ingin dia mati kelaparan," tulis pemilik anjing itu dalam sebuah komunitas obrolan di sosial media China, Weibo.
"Selama dia bisa hidup, itu akan baik-baik saja. Kami tidak pernah menyangka bahwa dia akan dipukuli sampai mati saat kami pergi," sambungnya.
Pemilik anjing telah mengklaim bahwa komite lingkungan menolak untuk membantu merawat corgi, sementara komite mengatakan khawatir hewan peliharaan itu juga dapat terinfeksi.
Beberapa kasus penyebaran COVID-19 dari manusia ke hewan peliharaan termasuk anjing dan kucing telah dicatat tetapi belum ada kasus hewan yang dikonfirmasi kemudian menularkan virus kembali ke manusia.
http://dlvr.it/SNGpkb
http://dlvr.it/SNGpkb