Sariagri - Para ahli genetika jagung di Penn State University mengungkapkan bahwa menambahkan jagung berflavonoid ke dalam pakan ayam broiler dapat mengurangi gangguan usus fatal ayam atau biasa yang disebut dengan enteritis nekrotik.Menurut pimpinan studi, Gino Lorenzoni mengatakan penelitian tersebut berawal dari keinginan produsen unggas mengurangi ketergantungan mereka terhadap antibiotik untuk menjaga kesehatan hewan.Selain itu, kekhawatiran tentang resistensi antibiotik membuat produsen ayam broiler membutuhkan alternatif lain untuk mencegah penyakit ayam di peternakan mereka."Enteritis nekrotik adalah salah satu penyakit paling mematikan pada unggas. Sebagian besar menyerang ayam broiler yang baru berumur beberapa minggu, penyakit usus menghasilkan kerugian ekonomi yang besar," kata Gino.Kemudian para peneliti mencoba jagung dengan kandungan flavonoid tinggi untuk studi tersebut. Menurut penelitian sebelumnya, senyawa antioksidan terkait kuat memiliki efek positif pada kesehatan tikus.Sebanyak 400 ekor ayam broiler dengan penyakit enteritis nekrotik dipelajari dan dibandingkan menggunakan diet berbasis jagung yang tersedia secara komersial dan jagung PennHFD dengan kandungan flavonoid yang tinggi.Hasilnya menunjukkan, ayam yang diberi diet jagung kaya flavonoid memiliki insiden gangguan usus 48 persen lebih rendah dan adanya penambahan berat badan lebih tinggi, rasio konversi pakan yang lebih baik, dan tingkat kematian unggas 23 persen lebih rendah dari ayam yang diberi diet kontrol menggunakan jagung biasa.Para peneliti menyimpulkan, pakan unggas yang kaya flavonoid dapat meningkatkan kinerja pertumbuhan unggas dan kekebalan tubuh unggas bahkan tanpa adanya serangan penyakit klinis.Mereka berspekulasi, bahwa sifat anti-inflamasi dan antibakteri dari flavonoid di dalam jagung memainkan peran kunci dalam pengendalian penyakit unggas."Kami menyarankan jagung berflavonoid tinggi dapat berfungsi sebagai alternatif yang efektif untuk meningkatkan kesehatan tanpa adanya antimikroba pada ayam," peneliti menyimpulkan."Penelitian lebih lanjut sedang dilakukan untuk memahami efek dosis jagung PennHFD dalam diet ayam, dan eksperimen lebih lanjut perlu dilakukan untuk memahami proses biokimia yang menghasilkan perbaikan proses inflamasi yang terlihat dalam penelitian ini," kata Lorenzoni dikutip dari phys.org.
http://dlvr.it/SP1knR
http://dlvr.it/SP1knR